Implan retina elektronik atau mata bionik yang dapat membantu orang-orang cacat tertentu melihat dengan lebih baik, semakin mendekati kenyataan berkat hasil penemuan yang dilakukan ilmuwan di MIT.
Mata rekayasa ini memang tidak sesempurna mata asli. Tetapi dengan menggantikan fungsi sel-sel retina, robot bionik ini dapat membantu memberikan tingkat visi dasar bagi mereka yang menderita retinitis pigmentosa atau usia degenerasi terkait makula, penyebab utama kebutaan.
Selain itu, pengguna akan memakai kacamata khusus yang dilengkapi dengan sebuah kamera kecil yang dapat mengirimkan gambar relay ke chip yang terbungkus titanium yang dipasang di permukaan luar bola mata. Chip kemudian akan mengirimkan elektroda di bawah retina untuk merangsang saraf optik. Kacamata itu juga akan mengirimkan secara nirkabel yang mengelilingi bola mata.
Beberapa ilmuwan MIT telah bekerja untuk mengembangkan implan retina ini selama 20 tahun sebagai bagian dari Proyek Boston Retinal Implant. Sekitar 10 tahun yang lalu, para peneliti menguji enam elektroda pada pasien buta, yang melaporkan melihat seperti gambar awan bila dirangsang.
"Kami perlu tiga tahun untuk menguji implan retina ini, agar bisa bekerja maksimal," jelas ketua kelompok ilmuwan MIT Jhon Wyatt, seperti yang dilansir Cnet, Selasa (29/9/2009).
Implan retina ini telah berhasil diujicobakan pada babi selama 10 bulan tanpa merusak elektronik.
Sekitar 20 tim di seluruh dunia yang bekerja untuk mewujudkan impian mata implan, kini tengah mengembangkan implan koklea yang diperuntukkan untuk orang yang cacat pendengaran.
0 komentar:
Posting Komentar